seperti
selalu malah semalam juga
setelah
lama diam lelah menahan
alam
bangkit menjelmakan emosi
amarah,
sendu, pilu berbaur satu
melontar
perasaan lewat pesanan
lantang
bicara dalam bahasanya
hanya
sekadar untuk meminta
sekelumit
pengertian
dan
seperti
selalu malah semalam juga
langit
yang kemurungan meraung
lebih
deras lagi menangis kehibaan
lalu
dengan tega melempar keras
hujan
dan ribut saling bertelingkah
hingga
menenggelam lantai bumi
menggugat
rutin segala ekologi
bahasa
buat penghuni maya
namun
seperti
selalu dan semalam juga
dalam
gerhana membendung emosi
alam
dalam empati lesu menitipkan
mentari
pagi yang tersenyum mesra
mengintai
manis di balik gemawan
walau
datang hanya sesaat cuma
pantas
menyelinap lewat dini hari
begitupun
sudah cukup memadai
untuk
kita lebih mahu mengerti
bahasa
kosmologi
ilham budiman
23 Okt 2012
Tiada ulasan:
Catat Ulasan